MASALAH SOSIAL
Menurut blumer (1971) dan Thompson (1988), masalah sosial adalah suatu kondisi yang
dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam
nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota
masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama.
Masalah sosial muncul akibat
terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita
yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial
dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. (http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat)
Soerjono soekanto mengkategorikan masalah
sosial menjadi 4 jenis faktor, yakni :
1. Faktor ekonomi : kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor budaya :
perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor biologis : penyakit
menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor psikologis : penyakit
syaraf, aliran sesat, dsb.
Oleh penulis akan dijelaskan sedikit tentang
beberapa masalah sosial yang disebutkan diatas dan beberapa masalah sosial
lainnya.
1.
Kemiskinan
Menurut wikipedia.com, kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Meski saat ini angka pertumbuhan ekonomi
bangsa kita terus menunjukan grafik kenaikan namun pada kenyataannya masih
banyak masyarakat di sekitar kita yang hidupnya masih berada di bawah standar
yang layak. Ini menjadi masalah sosial yang bisa kita temukan dengan mudah baik
di daerah pedesaan maupun perkotaan.
Kemiskinan adalah suatu fenomena sosial yang
tidak hanya dialami oleh negara- negara yang sedang berkembang tetapi juga
terjadi di negara yang sudah mempunyai kemapanan di bidang ekonomi. Fenomena
ini pada dasarnya telah menjadi perhatian, isu, dan gerakan global yang
bersifat kemanusiaan.
Masalah kemiskinan sendiri memang telah lama
ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan
karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya materi. Dari ukuran
kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan,
pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman
modern. Masalah kemiskinan yang dihadapi di setiap negara akan selalu bersamaan
dengan masalah laju pertumbuhan penduduk yang kemudian menghasilkan
pengangguran, ketimpangan dalam distribusi pendapatan nasional maupun
pembangunan, dan pendidikan yang menjadi modal utama untuk dapat bersaing di
dunia kerja dewasa ini.
Di dalam suatu negara, pastilah terdapat
tantangan besar di dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu tantangan tersebut
adalah kemiskinan. Di indonesia sendiri, terdapat begitu banyak masyarakat yang
terjerat dalam kemiskinan. Hal ini tentu saja tidak di inginkan oleh masyarakat
indonesia. Semua akibat tentunya terdapat sebabnya. Seperti kemiskinan ini,
tidak terjadi begitu saja. Namun, hal ini terjadi mungkin dikarenakan
faktor-faktor dalam masyarakat itu sendiri.
Faktor-faktor
yang menjadi penyebab kemiskinan antara lain :
(http://afika.blog.fisip.uns.ac.id/2010/12/19/kemiskinan-di-indonesia/)
A. Tingkat pendidikan masyarakat yang
rata-rata rendah.
B. Cara berpikir yang masih tradisional dan
konservatif.
C. Apatis dan anti hal-hal baru.
D. Mentalitas dan etos kerja yang kurang
baik.
E. Keadaan alam yang kurang mendukung.
F. Keterisoliran secara geografis dari
pusat.
G. Tiadanya potensi atau produk andalan.
H. Rendahnya kinerja dan budaya korup
aparatur pemerintah daerah.
2.
Lapangan kerja
Terjadinya kemiskinan yang sudah kita bahas sebelumnya, disebutkan bahwa salah satu penyebabnya karena tidak seimbangnya lapangan kerja dengan warga usia produktif. Ini merupakan masalah sosial yang umum terjadi di indonesia. Indonesia merupakan negara yang padat penduduk. Indonesia dipandang sebagai negara yang sopan “gemah ripah loh jinawi” peribahasa yang sudah sering kita dengar untuk menggambarkan negeri kita yang tercinta ini. Banyak kekayaan yang berada di indonesia yaitu adanya hutan tropis dan tanah yang subur membentang luas bahkan beberapa menyebutnya zamrud khatulistiwa. Hasil lautnya-pun kaya, bukan hanya itu, indonesia juga diwarnai dengan adat istiadat dan kebudayaan yang kaya. Ada ratusan ribu warisan peninggalan leluhur yang ditinggalkan untuk kita sayangnya negara ini belum mampu menjaga dan memanfaatkannya dengan baik.
Kekayaan indonesia sudah banyak terlihat di negara ini namun
sayangnya indonesia ini belum merasakan kesejahteraan yang merata berarti
indonesia ini belum menjadi negara yang sejahtera. Salah satu faktornya yaitu
karena penduduk indonesia masih banyak yang menganggur, lapangan kerja dengan
warga yang usianya sudah produktif untuk bekerja tidak seimbang. Bagaimana
negara ini akan sejahtera jika masih banyak pengangguran? Persoalan ini pun
merupakan penyebab masih banyaknya rakyat miskin di negara ini akibat masih
banyaknya orang-orang yang belum mempunyai penghasilan.
Masalah sosial yang satu ini bisa mendorong timbulnya masalah lain
yang tidak kalah seriusnya yaitu meningkatnya angka kriminalitas, kehidupan
suatu keluarga yang tidak harmonis, rasa frustasi dan lain lain. Hal ini juga
menjadi urusan yang butuh penanganan serius.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan
antara lapangan kerja dengan warga usia produktif yaitu :
(masalahsosial-terjadipadarakyat.blogspot.com/2011/11/tidak-seimbang-antara-lapangan-kerja.html)
a.
Kepadatan penduduk
Dengan semakin banyaknya penduduk di indonesia maka
semakin banyak pula Pengangguran yang
bertambah.
b.
Lapangan kerja yang terbata
Karena lapangan kerja yang tidak seimbang dengan banyaknya pengangguran
c.
Pendidikan yang rendah
Ini merupakan akibat dari kemiskinan yang membuat anak-anak bangsa masih saja ada yang pendidikannya masih rendah. Sedangkan, yang banyak dibutuhkan adalah lulusan-lulusan tingkat tinggi seperti D3/S1 sangat jauh dengan lulusan yang hanya dapat lulus sampai SD
d.
Perusahaan yang menerapkan sistem pegawai
kontrak (outsourcing)
Adanya sistem kontrak pada perusahaan membuat pegawai yang telah
habis kontrak kembali menganggur.
e.
Angkatan kerja yang tidak memenuhi persyaratan
dunia kerja
Persyaratan yang ditetapkan oleh dunia kerja tidak sesuai atau pekerja tersebut kurang kompeten.
Persyaratan yang ditetapkan oleh dunia kerja tidak sesuai atau pekerja tersebut kurang kompeten.
3.
Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Kesenjangan sosial sering kali kita jumpai di lingkungan sekitar kita.Kesenjangan itu sendiri memiliki pengertian suatu keadaan dimana terlihat perbedaan yang sangat mencolok. Contohnya, kehidupan si miskin dan si kaya. Tentu saja kehidupan mereka sangat berbeda jauh. Masalah sosial ini juga bisa menimbulkan efek yang lain. Misalnya terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara orang yang mampu dan kelebihan harta serta orang yang hidupnya selalu dalam kondisi yang pas pasan saja. Hal ini bisa menimbulkan rasa kecemburuan yang tinggi sehingga menghilangkan rasa persaudaraan di masyarakat. Kemiskinan dan Lapangan pekerjaan juga merupakan faktor-faktor yang menyebabkan adanya kesenjangan sosial.
4.
Kemacetan lalu lintas
Kemacetan lalu lintas adalah suatu kondisi tersendatnya arus perjalanan karena jumlah kendaraan yang melampaui kapasitas jalan. Masalah sosial yang satu ini lebih sering terjadi terutama di kota-kota besar. Padahal efek dari kemacetan ini juga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar. Misalnya karena harus antri di keramaian lalu lintas orang akan kehilangan waktu untuk bekerja atau kegiatan lain yang bersifat produktif.
Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi atau mengurangi terjadinya kemacetan
lalu lintas, diantaranya :
1. Meningkatkan
kapasitas sarana dan prasarana di jalan. Contohnya seperti memperlebar jalan,
merubah sirkulasi arus lalu lintas menjadi satu arah, mengembangkan Intelligent Transport System, mengurangi
konflik di persimpangan, meningkatkan kapasitas persimpangan
2. Untuk
meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan seperti angkutan umum, bus,
busway, ataupun kereta api
3. Pembatasan
kendaraan pribadi. Hal ini sebenarnya hal yang sangat penting karena kemacetan
terjadi karena kapasitas kendaraan pribadi sangat melampaui batas. Pemilik
kendaraan pribadi harusnya menyadari hal tersebut. Lebih baik menggunakan
kendaraan umum.
5.
Disiplin yang kurang
Hal ini menjadi masalah sosial yang paling punya pengaruh terhadap kemajuan suatu wilayah atau negara. Namun untuk menangani masalah yang satu ini memang dibutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup lama. Karena untuk menghilangkan problem yang kadangkala sudah menjadi budaya ini butuh pemahaman yang cukup dalam warga.
6. Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut
derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses
alam tersebut berlangsung.
Kota
Bandung sebagai kota wisata juga merupakan salah satu penghasil sampah dalam
jumlah yang cukup besar. Tapi hal ini juga menjadi bumerang karena ternyata
jumlah yang cukup besar tersebut disebabkan oleh wisatawan-wisatawan yang
berkunjung ke kota Bandung.
Di indonesia semakin banyak sampah yang tertimbun makin banyak
pula yang buang sampah. Sementara hanya sedikit orang yang peduli terhadap
masalah sampah ini.
Bagi
sebagian besar orang, sampah adalah masalah yang tidak menarik untuk
dibicarakan, karena ada banyak hal lain yang lebih menarik dan lebih penting.
Sudah bertahun-tahun lamanya, bahkan sejak dulu kala, masalah sampah dianggap
bukanlah sebagai masalah. Bagi mereka, jika sampah sudah dibuang, maka masalah
sudah selesai.
Tapi, benarkah jika sampah sudah dibuang maka masalah selesai ?
Mereka lupa bahwa tempat dimana sampah dibuang itu sangat penting, karena
sebenarnya sampah yang tidak dibuang pada tempatnya akan menimbulkan banyak
masalah. Sampah yang dibuang secara sembarangan di jalan, akan membuat kota
menjadi kotor. Sampah yang dibuang di sungai akan mencemari air sungai dan
menimbulkan banjir. Bahkan sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir pun bisa menjadi masalah. Coba kita lihat kondisi Tempat Pembuangan Akhir sampah yang ada di
kota kita masing-masing. Lihatlah, sudah seberapa tinggi gundukan sampah yang
ada disana. Jika kita tak dapat 'mengelola' sampah dengan baik, maka tak lama
lagi gundukan sampah itu akan semakin tinggi. Jika itu terjadi, tidak menutup
kemungkinan tragedi longsor sampah seperti di Leuwigajah dapat terulang lagi.
Sebelum semakin banyak masalah sampah yang akan merugikan kita
semua, rasanya mulai sekarang kita harus semakin bijak dalam berurusan dengan
sampah. Kita dapat memulainya dengan berpikir dulu sebelum membuang sampah.
Tentu saja, kita tak lagi harus membuang sampah sembarangan di jalan atau di
sungai, agar kota kita bersih dan terhindar dari banjir.
Kita juga harus mulai selektif memilah-milah sampah yang ada. Sampah-sampah yang bisa membusuk biar kita serahkan saja pembuangannya di Tempat Pembuangan Akhir. Dengan demikian, gundukan sampah tidak akan terlalu cepat meninggi karena sampah-sampah itu dapat membusuk dan terurai. Sementara itu, sampah-sampah anorganik sedapat mungkin dimanfaatkan kembali, baik oleh kita sendiri atau orang lain. Caranya antara lain : menyerahkannya pada pemulung, menjualnya pada pembeli barang-barang rongsokan/barang bekas, mendaur-ulangnya menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis atau mengalih fungsikannya.
Kita juga harus mulai selektif memilah-milah sampah yang ada. Sampah-sampah yang bisa membusuk biar kita serahkan saja pembuangannya di Tempat Pembuangan Akhir. Dengan demikian, gundukan sampah tidak akan terlalu cepat meninggi karena sampah-sampah itu dapat membusuk dan terurai. Sementara itu, sampah-sampah anorganik sedapat mungkin dimanfaatkan kembali, baik oleh kita sendiri atau orang lain. Caranya antara lain : menyerahkannya pada pemulung, menjualnya pada pembeli barang-barang rongsokan/barang bekas, mendaur-ulangnya menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis atau mengalih fungsikannya.
7.
Kekerasan Dan Kriminalitas
Dari setiap kejadian tindakan
kriminalitas pastilah ada korban, baik materil hingga nyawa. Dan tindakan
kriminalitas sering kali terjadi adanya rasa ketidak adilan, dendam bahkan
kurangnya pendidikan tentang hukum dan kemanusiaan. Ada beberapa contoh tindak
kriminalitas yang terjadi di Indonesia. Diantaranya : pencopet, perampok, pemerkosa, pembunuh,
penculikan, tawuran, perang antar suku, korupsi dan penipuan dengan segala
cara. Hal inilah yang membuat kehidupan dalam tatanan bermasyarakat menjadi
tidak nyaman. Ditambah lagi kondisi negara ini dalam keadaan kronis dibidang
lapangan pekerjaan serta ekonomi yang morat marit. Selain persoalan ketidak
adilan dalam hukum dan rasa dendam maupun lainnya, ternyata persoalan ekonomi
dan lapangan pekerjaan menjadi biang keladinya.
8. Air Bersih
Sekarang, air bersih sudah menjadi
salah satu masalah sosial yang ada di Indonesia. Karena, di beberapa daerah air
bersih sangat sulit ditemukan. Sementara air bersih merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia. Setiap harinya, kita membutuhkan air bersih untuk
berbagai macam aktivitas yang akan kita jalani. Seperti mencuci pakaian, mandi,
mencuci piring, minum, dan lain sebagainya. Tapi, air bersih menjadi sangat sulit
didapat. Bahkan di beberapa tempat, untuk mendapatkan air bersih seseorang
harus membeli. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan yang terjadi.
Buku : Social
Problems
Menurut buku Social Problems karya Anthony
Jones dkk, ada beberapa masalah sosial yang terjadi :
1. Sistem politik
Dalam buku
ini disebutkan bahwa sistem politik merupakan salah satu masalah sosial. Hal
ini disebabkan karena sistem politik dan masalah sosial saling
berkesinambungan. Dapat dikatakan bahwa banyak masalah sosial yang berkaitan
dengan kesenjangan sosial dan prestasi. Ketika seseorang mengalami perampasan, akan ada sedikit kejahatan terhadap
barang-barang miliknya; ketika adanya frustasi karena kekerasan seksual yang
sering terjadi merupakan bagian dari monogami perkawinan, hal tersebut akan diterima
dan diambil untuk diberikan, sementara keinginan untuk perceraian akan lebih
terbatas; ketika orang tidak dapat membayangkan cara hidup yang lebih baik dari
apa yang disediakan oleh lingkungan sosial mereka, mereka tidak akan mencari
perbaikan dengan mencoba untuk meninggalkan negara mereka; ketika hidup terasa
suram karena adanya perampasan, tekanan untuk lari dari kenyataan akan tidak
terlalu tinggi. Itulah contoh-contoh keterkaitan antara ekspektasi dengan
masalah sosial.
Alokasi
sumber daya adalah hubungan langsung antara politik dan berbagai masalah sosial. Kelangkaan dilambangkan dengan kebutuhan yang selalu hadir
untuk berdiri dalam antrean tetap
menjadi bagian dari kehidupan dan
menjadi prioritas untuk diberikan kepada kebutuhan
konsumen.
2. Keterbatasan sumber daya juga
diidentifikasikan dapat menimbulkan beberapa masalah sosial, diantaranya :
-
Kemiskinan dan standar kesehatan masyarakat
-
Migrasi
-
Perumahan kuno
-
Lansia
-
Tingkat kelahiran yang tinggi
-
Pencemaran lingkungan
-
Pemabuk dan pengguna narkoba
3. Perbedaan Etnis dan Ras
Beragamnya
suku, agama, ras, dan golongan terkadang memicu timbulnya konflik di
masyarakat. Di balik konflik antaretnis ini, terdapat sumbu yang membuat satu
etnis dengan etnis lainnya hanya memperlihatkan rasa keaku-akuannya, rasa
“kami”, dan “mereka”, mereka melihat etnis lain adalah kelompok luar darinya,
dan etnis luar melihat etnis lain sebagai musuh baginya. Setiap konflik yang
berujung SARA bermula dari konflik individu yang kemudian mengarah ke konflik
kolektif yang mengatasnamakan etnis. Faktor ekonomi juga menjadi penyebab utama
konflik. Penguasaan sektor ekonomi memicu besarnya sentimen etnis dan adanya prejudice
membuat konflik meranah ke agama. Nampaknya kesenjangan sosial ekonomi dari
pendatang yang sebagai mayoritas menguasai sektor ekonomi membuat konflik
menjadi lebih memanas. Ketidakmerataan penyebaran penduduk juga dapat
menimbulkan masalah. Di mana masih dibutuhkan Sumber Daya Manusia untuk
mengolah kekayaan alam dan membangun infrastruktur perekonomian.
4. Polusi
Polusi yang terjadi diakibatkan oleh
pemakaian jumlah kendaraan pribadi yang melampaui batas. Selain itu, polusi
diakibatkan juga oleh pemakaian bahan-bahan kimia yang dapat mencemari udara.
5. Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat tidak merata di
kota besar dan pedesaaan. Salah satu sebabnya adalah sarana dan prasarana di
pedesaan dan perkotaan yang jauh berbeda. Selain itu, akses menuju rumah sakit
atau puskesmas yang cenderung jauh dari pedesaan. Hal ini pula yang menghambat
adanya kemerataan dalam bidang kesehatan yang teradi di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Masalah
Sosial :
http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
(diakses pada tanggal 29 September 2012 pukul 10:10)
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan :
http://afika.blog.fisip.uns.ac.id/2010/12/19/kemiskinan-di-indonesia/
(diakses pada tanggal 29 September 2012 pukul 10:25)
Faktor Penyebab terjadinya Ketidakseimbangan antara Kemiskinan dengan
Lapangan Pekerjaan:
masalahsosial-terjadipadarakyat.blogspot.com/2011/11/tidak-seimbang-antara-lapangan-kerja.html
(diakses pada
tanggal 29 September 2012 pukul 10:34)
Beberapa
definisi :
Id.wikipedia.org/
Sumber buku :
Buku Social
Problems. Pengarang buku : Anthony Jones, dkk. 1991.
dipostkan oleh : Ajruni Wulandestie Arifin. Kamis, 25 Oktober 2012 pukul 8:43 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar