Sabtu, 24 Desember 2011

Penyebab Penyalahgunaan NAPZA


         Penyalahgunaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
           Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).

1.     Faktor individual :
                       Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja        sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri - ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
·              Cenderung memberontak
·              Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
·              Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
·              Kurang percaya diri
·              Mudah kecewa, agresif dan destruktif
·              Murung, pemalu, pendiam
·              Merasa bosan dan jenuh
·              Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
·              Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
·              Identitas diri kabur
·              Kemampuan komunikasi yang rendah
·              Putus sekolah
·              Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2.     Faktor Lingkungan :
                       Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

1.      Lingkungan Keluarga :
·              Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
·              Hubungan kurang harmonis
·              Orang tua yang bercerai, kawin lagi
·              Orang tua terlampau sibuk, acuh
·              Orang tua otoriter
·              Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
·              Kurangnya kehidupan beragama.

2.    Lingkungan Sekolah :
·              Sekolah yang kurang disiplin
·              Sekolah terletak dekat tempat hiburan
·              Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
·              Adanya murid pengguna NAPZA.

3.      Lingkungan Teman Sebaya :
·              Berteman dengan penyalahguna
·              Tekanan atau ancaman dari teman.
4.      Lingkungan Masyrakat / Sosial :
·              Lemahnya penegak hukum
·              Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak
menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas,
semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.


GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :

1.     Perubahan Fisik :
·         Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
·         Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
·         Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
·         Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2.     Perubahan sikap dan perilaku :
·         Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
·         Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
·         Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
·         Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
·         Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
·         Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
·         Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.



PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA

1.      Komplikasi Medis
            biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.
Pengaruhnya pada :
a.      Otak dan susunan saraf pusat :
·         gangguan daya ingat
·         gangguan perhatian / konsentrasi
·         gangguan bertindak rasional
·         gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
·         gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
·         gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ). pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
         Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara bersama - sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
h. Komplikasi pada kehamilan :
·         Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
·         Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
·         Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.

2. Dampak Sosial :

Di Lingkungan Keluarga :
·         Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
·         Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
·         Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
·         Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
·         Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.

Di Lingkungan Sekolah :
·         Merusak disiplin dan motivasi belajar.
·         Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
·         Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.

Di Lingkungan Masyarakat :
·         Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
·         Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
·         Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
·         Meningkatnya kecelakaan.






LANSIA dan Post Power Syndrome

Dipostkan : Bandung, 25 Desember 2011

Saat ini telah terjadi perubahan yang dominan ke arah mementingkan diri sendiri. Selain itu, sopan santun, dan tata krama pun sudah mulai pudar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesulitan ekonomi, tingginya angka pengangguran akibat PHK, pertambahan penduduk yang tinggi karena program Keluarga Berencana tidak digalakkan kembali, harga BBM dan sembako semakin mahal, serta beratnya tantangan hidup saat ini. Sehingga banyak orang dihinggapi rasa cemas , khawatir, depresi, dan stress. Hal tersebut dapat melanda semua lapisan masyarakat. Gangguan jiwa tidak menyebabkan kematian, tapi akan menghambat pembangunan nasional karena orang-orang yang mengalaminya tidak bisa berkonsentrasi, tidak produktif, dan tidak efisien dalam bekerja.

Ketika seseorang merasa kehilangan jabatannya, maka akan muncul gejala-gejala kejiwaan. Inilah yang disebut Post Power Syndrome. Post Power Syndrom terdiri dari 3 kata (1) post = sesudah (2) power = kekuasaan (3) syndrome = kumpulan gejala-gejala. Jadi Post Power Syndrom adalah gejala pasca kekuasaan yang umumnya terjadi pada orang yang sebelumnya mempunyai kekuasaan/jabatan.
Gejala dari Post Power Syndrom, dikarenakan penderita tidak mampu menerima realita dan berada di bawah bayang masa lalunya, seprti karir yang cemerlang, kecantikan, kewibawaan, kecerdasan, dan kehebatan di masa lalu yang kini tinggal kenangan.
Post Power Syndrom yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan Stress. Stress itu disebabkan karena kurangnya perhatian seseorang terhadap keterbatasan dirinya.

GEJALA
         Gejala-gejala Post Power Syndrom dapat ditinjau dari 3 aspek yaitu : fisik, emosi, dan perilaku.
Pada umumnya, fisik orang yang mengalami Post Power Syndrom terlihat cepat tua, keriput, tampak murung, tak bersemangat, tubuh lemah, secara umum terlihat frustasi, dan tidak bersinar. Bila seseorang cemas, khawatir, dan tegang pada waktu yang lama maka perubahan wajah pun terjadi.
Pada segi emosi, orang yang mengalami Post Power Syndrom akan mudah tersinggung, perasa, kadang menghindar dari pergaulan sehari-hari , bahkan ingin mengisolasi diri. Hal tersebut diakibatkan dirinya merasa tidak berguna lagi.
Pada segi perilaku, penderita Post Power Syndrom cenderung segan bertemu orang. Penyebabnya karena rasa malu yang berlebihan. Sebagai kompensasi , mereka cenderung mudah marah dan temperamental.
Padahal, bila informasi yang masuk dalam otak adalah sesuatu yang positif maka impuls yang keluar dari otak pun merupakan hal-hal yang positif. Sebaliknya, bila kita berfikiran negatif, maka impuls yang pun merupakan hal-hal yang negatif.

Beberapa karakter orang yang rentan terkena Post Power Syndrom :
  1. Orang yang ketika bekerja mempunyai sifat suka dihormati, disanjung, gila hormat, dan suka dihargai anak buahnya / orang lain.
  2. Orang yang mempunyai sifat sombong, angkuh, dan bangga dengan jabatannya.
  3. Orang yang mempunyai harga diri rendah dan jabatannya telah mengangkat harga dirinya.
  4. Orang yang merasa mempunyai prestasi dalam hidupnya karena pengaruh jabatan yang dimilikinya.
  5. Orang yang sungguh-sungguh menikmati jabatannya sehingga terlena dengan jabatannya tersebut.
  6. Selebriti yang berasal dari keluarga sederhana yang sesudah populer menjadi sombong karena merasa apa yang ia peroleh adalah hasil kerja kerasnya sendiri.

Orang yang memiliki pekerjaan pasti suatu saat akan pensiun. Pensiun adalah berhentinya seseorang dari pekerjaannya yang selama ini ia tekuni dan menjadi sumber hidup bagi keluarganya.
Penyebab pensiun diantaranya :
1.     Sudah mencapai usia pensiun
2.     Diberhentikan dengan tidak hormat
3.     PHK
4.     Pensiun Dini
5.     Sakit berkepanjangan
6.     Permintaan Sendiri
7.     Penyederhanaan Organisasi
8.     Tidak cakap jasmani dan rohani
9.     Kalah populer
10.   Dokter tua
11.   Sesuai dengan masa jabatan

Penyebab Post Power Syndrom yang sering terjadi adalah
1.     Pada masa kecil, kita pasti mempunyai cita-cita. Tapi tidak ada seorang pun yang tau akan jadi apa ia kelak. Karena semuanya adalah karunia dari Tuhan. Pada kenyataannya, banyak orang yang sudah mempunyai jabatan menjadi sombong dan lupa diri. Hal ini yang menyebabkan mereka tidak bisa menerima kenyataan saat jabatannya hilang.
2.     Biasanya, orang yang memperoleh jabatan dengan perjuangan besar, serta sudah berkeluarga dan bertanggung jawab atas anak dan pasangannya akan merasa kehilangan saat pekerjaannya telah sampai pada masa dimana ia harus berhenti bekerja. Rutinitasnya yang biasa dijalankan, kini hilang sudah. Itulah yang menyebabkan ia mengalami Post Power Syndrom.
3.     Karir yang melejit pun sangat mempengaruhi karena saat ia harus kehilangan pekerjaannya, pekerjaan yang banyak berelasi dan dikenal orang banyak, maka saat pekerjaan tersebut hilang, mereka pun susah untuk menanggalkan kebesaran dan image yang selama ini telah melejitkan namanya.
4.     Dalam setiap pekerjaan, gaji adalah faktor yang sangat penting. Sehingga orang yang memperoleh gaji yang besar akan memperoleh pula barang-barang dengan harga yang mahal dan banyak. Sehingga orang tersebut terbiasa membelanjakan uang untuk barang-barang tersier. Saat mereka harus kehilangan gaji dan fasilitas tersebut, mereka tidak bisa lagi mengendalikan pengeluaran sehingga kebanyakan menjadi bangkrut dan usahanya gulung tikar.

Menurut Dokter Hyppocrates , ada 4 kepribadian manusia :
1.     Grup Sanguinis
            Karakternya suka keributan, suka terlambat, tapi mereka optimis dan menyukai kesenangan. Kepribadiannya atraktif, periang, bersemangat, dan mempunyai hati yang tulus dan jujur.
2.     Grup Kholeris
            Karakternya suka memimpin, mempunyai tendensi sok berkuasa, tidak mudah putus asa, ulet, dan berkemauan keras. Kepribadiannya mandiri dan tidak mudah emosional.
3.     Grup Phlegmatis
            Karakternya cenderung mengikuti kemauan orang lain. Kepribadiannya rendah hati, mudah bergaul, santai, sabar, cerdas, dan dapat menerima keadaan dengan bahagia.
4.     Grup Melankolis
            Karakternya, ia mempunyai hidup yang teratur, suka dalam pekerjaan, tekun, serius, genius, kreatif, perasa terhadap orang lain, idealis, dan suka berkorban untuk orang lain.

Kesadaran siap pensiun masih rendah karena :
  1. Hidup dengan pola konsumtif , mengikuti gaya hidup di kota besar, serta hidup mewah dan boros sedangkan gaji tidak mendukung.
  2. Gaji yang kecil sedangkan kebutuhan yang sangat banyak membuat para karyawan sulit untuk menabungkan uangnya.

   Fase masa kritis orang mengalami Post Power Syndrom :
1.     Masa kritis setahun menjelang pensiun
                  Pada masa ini pekerja sudah dilanda bayangan yang tidak mengenakkan. Hal itu memang wajar terjadi, mengingat gaji saat mereka bekerja saja sudah pas-pasan , apalagi saat pensiun tiba. Banyak orang yang belum pensiun sudah sakit karena tidak mampu menghadapi kenyataan bahwa dirinya akan meninggalkan pekerjaannya.
2.     Masa kritis 2 tahun setelah pensiun
                  Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan drastis. Orang yang biasa bekerja akan terbiasa dengan rutinitasnya sehari-hari. Pada saat itu , otot dan otak bekerja dengan aktif dalam waktu yang lama dan kebiasaan. Saat pensiun tiba, rutinitas itu akan hilang sudah.

Mengapa masalah pensiun menjadi sesuatu yang menakutkan?
1.     Gaji pensiun yang kecil jumlahnya
2.     Merasa tidak berguna dan tidak ada lagi yang menghargai mereka
3.     Status ekonomi belum mapan
4.     Status sosial

Dampak dari Post Power Syndrom ini adalah dapat membuat seseorang menjadi lebih cepat tua, rambut cepat memutih, tidak bersemangat, muka jadi keriput, tidak ceria, dan sakit-sakitan. Secara emosional, cenderung mudah tersinggung , kadang tidak mau bergaul dengan lingkungan sekitar karena merasa tidak berguna lagi. Sebagai manifestasi biasanya muncul kemarahan pada orang lain atau anggota keluarganya sendiri. Kalau dibiarkan terus, maka akan terjadi depresi, stress berat dan putus asa sehingga memicu timbulnya penyakit darah tinggi, kolesterol, liver, jantung koroner, kanker, stroke, bahkan meninggal dunia. Muncul juga penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang dapat menurunkan fungsi organ tubuh se[erti cepat capek, pendengaran kurang, penglihatan kabur, dsb. Stress akibat Post Power Syndrom yang berlangsung lama dapat menurunkan fungsi otak, sehingga sulit berkonsentrasi, mudah lupa, serta memori dalam otak terhapus.

Faktor yang dapat memperparah Post Power Syndrom:
  1. Pekerja yang mempunyai keluarga besar dan banyak anak
  2. Pekerja yang mempunyai keluarga besar dan baru saja kehilangan salah satu anggota keluarganya.
  3. Bila dalam keluarga pekerja ada yang menderita penyakit kronis atau sakit-sakitan sehingga menguras pikiran, tenaga, dan materi.
  4. Seorang pensiunan yang masih ada beban tanggungan karena anak-anaknya belum ada yang menikah walaupun sudah bekerja.
  5. Bila ada anggota keluarga yang terkena obat-obatan terlarang.
  6. Keluarga yang mempunyai anak yang Drop Out dari sekolahnya / kuliahnya.
  7. Situasi ekonomi yang kurang baik.

Cara mengelola Post Power Syndrom:
  1. Harus menyadari dengan pikiran jernih bahwa setip pekerja pada suatu saat pasti akan merasakan masa pensiun, serta segala kekuasaan dan jabatan yang tinggi adalah karunia Tuhan yang pasti akan diambil kembali.
  2. Jangan merasa bahwa jabatan yang membuat anda dihargai dan dihormati.
  3. Jangan merasa bangga dengan pekerjaan, atau posisi yang anda miliki, apalagi menjadi angkuh / sombong hingga memandang orang lain lebih rendah.
  4. Kesehatan juga harus dijaga dengan baik. Jauhkan diri dari alkhohol, junk food, dan makanan berlemak, serta harus mengurangi porsi makanan secara bertahap.
  5. Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi tubuh dan umur anda agar kesehatan dan semangat tetap terjaga
  6. Mengikuti kegiatan yang bersifat sosial, seperti klub sepeda atau kegiatan lain yang dapat membuat hati senang.
  7. Menyalurkan hobi lama, menyanyi, berdansa, atau apa saja yang anda sukai yang dapat menghibur dan menyenangkan hati anda.
  8. Hubungan seks antara suami-istri merupakan salah satu cara untuk mengelola Post Power Syndrom karena dapat melepaskan zat kimia Acenticolin di dalam otak.
  9. Mempunyai hewan kesayangan. Mengusap-usap hewan kesayangan dapat mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah.
  10. Berhentilah membenci orang lain, ampunilah orang, berfikir positif, lupakanlah kegagalan masa lalu dan tataplah masa depan yang cerah.
  11. Bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga merupakan kegiatan yang penting bagi pensiunan
  12. Merawat tanaman. Dengan merawat tanaman, ada gerakan otot tubuh dan curahan pikiran.
  13. Jika fisik dan mental masih fit dan sehat, anda dapat bekerja kembali sesuai profesi yang disukai.
  14. Menekuni agama, rajin beribadah, berserah diri kepada Allah dan selalu berdoa agar diberi ketabahan lahir batin dalam menghadapi cobaan