Dipostkan : Bandung, 25 Desember 2011
Saat ini telah terjadi perubahan yang dominan ke arah
mementingkan diri sendiri. Selain itu, sopan santun, dan tata krama pun sudah
mulai pudar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesulitan ekonomi,
tingginya angka pengangguran akibat PHK, pertambahan penduduk yang tinggi
karena program Keluarga Berencana tidak digalakkan kembali, harga BBM dan sembako semakin mahal, serta
beratnya tantangan hidup saat ini. Sehingga banyak orang dihinggapi rasa cemas
, khawatir, depresi, dan stress. Hal tersebut dapat melanda semua lapisan
masyarakat. Gangguan jiwa tidak menyebabkan kematian, tapi akan menghambat
pembangunan nasional karena orang-orang yang mengalaminya tidak bisa
berkonsentrasi, tidak produktif, dan tidak efisien dalam bekerja.
Ketika seseorang merasa kehilangan jabatannya, maka akan
muncul gejala-gejala kejiwaan. Inilah yang disebut Post Power Syndrome. Post Power Syndrom terdiri dari 3 kata (1)
post = sesudah (2) power = kekuasaan (3) syndrome = kumpulan gejala-gejala.
Jadi Post Power Syndrom adalah gejala pasca kekuasaan yang umumnya terjadi pada
orang yang sebelumnya mempunyai kekuasaan/jabatan.
Gejala dari Post Power Syndrom, dikarenakan penderita
tidak mampu menerima realita dan berada di bawah bayang masa lalunya, seprti
karir yang cemerlang, kecantikan, kewibawaan, kecerdasan, dan kehebatan di masa
lalu yang kini tinggal kenangan.
Post Power Syndrom yang tidak ditangani dengan baik akan
menyebabkan Stress. Stress itu disebabkan karena kurangnya perhatian seseorang
terhadap keterbatasan dirinya.
GEJALA
Gejala-gejala
Post Power Syndrom dapat ditinjau dari 3 aspek yaitu : fisik, emosi, dan
perilaku.
Pada umumnya, fisik orang yang mengalami Post Power
Syndrom terlihat cepat tua, keriput, tampak murung, tak bersemangat, tubuh
lemah, secara umum terlihat frustasi, dan tidak bersinar. Bila seseorang cemas,
khawatir, dan tegang pada waktu yang lama maka perubahan wajah pun terjadi.
Pada segi emosi, orang yang mengalami Post Power Syndrom
akan mudah tersinggung, perasa, kadang menghindar dari pergaulan sehari-hari ,
bahkan ingin mengisolasi diri. Hal tersebut diakibatkan dirinya merasa tidak
berguna lagi.
Pada segi perilaku, penderita Post Power Syndrom
cenderung segan bertemu orang. Penyebabnya karena rasa malu yang berlebihan.
Sebagai kompensasi , mereka cenderung mudah marah dan temperamental.
Padahal, bila informasi yang masuk dalam otak adalah
sesuatu yang positif maka impuls yang keluar dari otak pun merupakan hal-hal
yang positif. Sebaliknya, bila kita berfikiran negatif, maka impuls yang pun
merupakan hal-hal yang negatif.
Beberapa karakter orang yang rentan terkena Post Power
Syndrom :
- Orang yang ketika bekerja mempunyai sifat suka dihormati, disanjung, gila hormat, dan suka dihargai anak buahnya / orang lain.
- Orang yang mempunyai sifat sombong, angkuh, dan bangga dengan jabatannya.
- Orang yang mempunyai harga diri rendah dan jabatannya telah mengangkat harga dirinya.
- Orang yang merasa mempunyai prestasi dalam hidupnya karena pengaruh jabatan yang dimilikinya.
- Orang yang sungguh-sungguh menikmati jabatannya sehingga terlena dengan jabatannya tersebut.
- Selebriti yang berasal dari keluarga sederhana yang sesudah populer menjadi sombong karena merasa apa yang ia peroleh adalah hasil kerja kerasnya sendiri.
Orang
yang memiliki pekerjaan pasti suatu saat akan pensiun. Pensiun adalah
berhentinya seseorang dari pekerjaannya yang selama ini ia tekuni dan menjadi
sumber hidup bagi keluarganya.
Penyebab
pensiun diantaranya :
1.
Sudah
mencapai usia pensiun
2.
Diberhentikan
dengan tidak hormat
3.
PHK
4.
Pensiun
Dini
5.
Sakit
berkepanjangan
6.
Permintaan
Sendiri
7.
Penyederhanaan
Organisasi
8.
Tidak
cakap jasmani dan rohani
9.
Kalah
populer
10.
Dokter
tua
11.
Sesuai
dengan masa jabatan
Penyebab
Post Power Syndrom yang sering terjadi adalah
1.
Pada
masa kecil, kita pasti mempunyai cita-cita. Tapi tidak ada seorang pun yang tau
akan jadi apa ia kelak. Karena semuanya adalah karunia dari Tuhan. Pada
kenyataannya, banyak orang yang sudah mempunyai jabatan menjadi sombong dan
lupa diri. Hal ini yang menyebabkan mereka tidak bisa menerima kenyataan saat
jabatannya hilang.
2.
Biasanya,
orang yang memperoleh jabatan dengan perjuangan besar, serta sudah berkeluarga
dan bertanggung jawab atas anak dan pasangannya akan merasa kehilangan saat
pekerjaannya telah sampai pada masa dimana ia harus berhenti bekerja.
Rutinitasnya yang biasa dijalankan, kini hilang sudah. Itulah yang menyebabkan
ia mengalami Post Power Syndrom.
3.
Karir
yang melejit pun sangat mempengaruhi karena saat ia harus kehilangan
pekerjaannya, pekerjaan yang banyak berelasi dan dikenal orang banyak, maka
saat pekerjaan tersebut hilang, mereka pun susah untuk menanggalkan kebesaran
dan image yang selama ini telah melejitkan namanya.
4.
Dalam
setiap pekerjaan, gaji adalah faktor yang sangat penting. Sehingga orang yang
memperoleh gaji yang besar akan memperoleh pula barang-barang dengan harga yang
mahal dan banyak. Sehingga orang tersebut terbiasa membelanjakan uang untuk
barang-barang tersier. Saat mereka harus kehilangan gaji dan fasilitas
tersebut, mereka tidak bisa lagi mengendalikan pengeluaran sehingga kebanyakan
menjadi bangkrut dan usahanya gulung tikar.
Menurut Dokter Hyppocrates , ada 4 kepribadian manusia :
1.
Grup
Sanguinis
Karakternya
suka keributan, suka terlambat, tapi mereka optimis dan menyukai kesenangan.
Kepribadiannya atraktif, periang, bersemangat, dan mempunyai hati yang tulus
dan jujur.
2.
Grup
Kholeris
Karakternya
suka memimpin, mempunyai tendensi sok berkuasa, tidak mudah putus asa, ulet,
dan berkemauan keras. Kepribadiannya mandiri dan tidak mudah emosional.
3.
Grup
Phlegmatis
Karakternya
cenderung mengikuti kemauan orang lain. Kepribadiannya rendah hati, mudah
bergaul, santai, sabar, cerdas, dan dapat menerima keadaan dengan bahagia.
4.
Grup
Melankolis
Karakternya,
ia mempunyai hidup yang teratur, suka dalam pekerjaan, tekun, serius, genius,
kreatif, perasa terhadap orang lain, idealis, dan suka berkorban untuk orang
lain.
Kesadaran siap pensiun masih rendah karena :
- Hidup dengan pola konsumtif , mengikuti gaya hidup di kota besar, serta hidup mewah dan boros sedangkan gaji tidak mendukung.
- Gaji yang kecil sedangkan kebutuhan yang sangat banyak membuat para karyawan sulit untuk menabungkan uangnya.
Fase masa kritis orang mengalami Post Power
Syndrom :
1.
Masa
kritis setahun menjelang pensiun
Pada
masa ini pekerja sudah dilanda bayangan yang tidak mengenakkan. Hal itu memang
wajar terjadi, mengingat gaji saat mereka bekerja saja sudah pas-pasan ,
apalagi saat pensiun tiba. Banyak orang yang belum pensiun sudah sakit karena
tidak mampu menghadapi kenyataan bahwa dirinya akan meninggalkan pekerjaannya.
2.
Masa
kritis 2 tahun setelah pensiun
Pada
masa ini terjadi perubahan-perubahan drastis. Orang yang biasa bekerja akan
terbiasa dengan rutinitasnya sehari-hari. Pada saat itu , otot dan otak bekerja
dengan aktif dalam waktu yang lama dan kebiasaan. Saat pensiun tiba, rutinitas
itu akan hilang sudah.
Mengapa masalah pensiun menjadi sesuatu yang menakutkan?
1.
Gaji
pensiun yang kecil jumlahnya
2.
Merasa
tidak berguna dan tidak ada lagi yang menghargai mereka
3.
Status
ekonomi belum mapan
4.
Status
sosial
Dampak
dari Post Power Syndrom ini adalah dapat membuat seseorang menjadi lebih cepat
tua, rambut cepat memutih, tidak bersemangat, muka jadi keriput, tidak ceria,
dan sakit-sakitan. Secara emosional, cenderung mudah tersinggung , kadang tidak
mau bergaul dengan lingkungan sekitar karena merasa tidak berguna lagi. Sebagai
manifestasi biasanya muncul kemarahan pada orang lain atau anggota keluarganya
sendiri. Kalau dibiarkan terus, maka akan terjadi depresi, stress berat dan
putus asa sehingga memicu timbulnya penyakit darah tinggi, kolesterol, liver,
jantung koroner, kanker, stroke, bahkan meninggal dunia. Muncul juga penyakit
degeneratif, yaitu penyakit yang dapat menurunkan fungsi organ tubuh se[erti
cepat capek, pendengaran kurang, penglihatan kabur, dsb. Stress akibat Post Power
Syndrom yang berlangsung lama dapat menurunkan fungsi otak, sehingga sulit
berkonsentrasi, mudah lupa, serta memori dalam otak terhapus.
Faktor
yang dapat memperparah Post Power Syndrom:
- Pekerja yang mempunyai keluarga besar dan banyak anak
- Pekerja yang mempunyai keluarga besar dan baru saja kehilangan salah satu anggota keluarganya.
- Bila dalam keluarga pekerja ada yang menderita penyakit kronis atau sakit-sakitan sehingga menguras pikiran, tenaga, dan materi.
- Seorang pensiunan yang masih ada beban tanggungan karena anak-anaknya belum ada yang menikah walaupun sudah bekerja.
- Bila ada anggota keluarga yang terkena obat-obatan terlarang.
- Keluarga yang mempunyai anak yang Drop Out dari sekolahnya / kuliahnya.
- Situasi ekonomi yang kurang baik.
Cara
mengelola Post Power Syndrom:
- Harus menyadari dengan pikiran jernih bahwa setip pekerja pada suatu saat pasti akan merasakan masa pensiun, serta segala kekuasaan dan jabatan yang tinggi adalah karunia Tuhan yang pasti akan diambil kembali.
- Jangan merasa bahwa jabatan yang membuat anda dihargai dan dihormati.
- Jangan merasa bangga dengan pekerjaan, atau posisi yang anda miliki, apalagi menjadi angkuh / sombong hingga memandang orang lain lebih rendah.
- Kesehatan juga harus dijaga dengan baik. Jauhkan diri dari alkhohol, junk food, dan makanan berlemak, serta harus mengurangi porsi makanan secara bertahap.
- Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi tubuh dan umur anda agar kesehatan dan semangat tetap terjaga
- Mengikuti kegiatan yang bersifat sosial, seperti klub sepeda atau kegiatan lain yang dapat membuat hati senang.
- Menyalurkan hobi lama, menyanyi, berdansa, atau apa saja yang anda sukai yang dapat menghibur dan menyenangkan hati anda.
- Hubungan seks antara suami-istri merupakan salah satu cara untuk mengelola Post Power Syndrom karena dapat melepaskan zat kimia Acenticolin di dalam otak.
- Mempunyai hewan kesayangan. Mengusap-usap hewan kesayangan dapat mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah.
- Berhentilah membenci orang lain, ampunilah orang, berfikir positif, lupakanlah kegagalan masa lalu dan tataplah masa depan yang cerah.
- Bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga merupakan kegiatan yang penting bagi pensiunan
- Merawat tanaman. Dengan merawat tanaman, ada gerakan otot tubuh dan curahan pikiran.
- Jika fisik dan mental masih fit dan sehat, anda dapat bekerja kembali sesuai profesi yang disukai.
- Menekuni agama, rajin beribadah, berserah diri kepada Allah dan selalu berdoa agar diberi ketabahan lahir batin dalam menghadapi cobaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar